Bayi 9 Bulan Belum Bisa Merangkak, Ini Solusinya !!

Kira-kira kenapa ya moms bayi 9 bulan belum bisa merangkak, apakah itu wajar? Kekhawatiran setiap ibu pada perkembangan bayi sering kali terjadi.

Beberapa berasumsi bahwa perkembangan setiap bayi itu sama. Namun, ternyata berbeda.

Setiap bayi mempunyai variasi dalam pencapaian fase perkembangannya. Ada yang lambat dan juga ada yang cepat.

Peran sebagai orang tua dan juga peran orang sekitar sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan perkembangan motoriknya. Usia berapakah bayi bisa merangkak?

Biasanya bayi dengan rentang usia 6 – 9 bulan sudah bisa mulai merangkak. Kemampuan merangkak terjadi diantara fase duduk dan berdiri.

Namun, ada juga yang tidak mengalami fase merangkak. Jadi, beberapa bayi yang sudah bisa duduk, dapat langsung melakukan fase berdiri hingga berjalan.

Perkembangan Bayi Usia 9 Bulan

Perkembangan Bayi Usia 9 Bulan

Anda tidak perlu khawatir jika bayi 9 bulan belum bisa merangkak. Karena tentunya tidak hanya satu perkembangan saja yang terjadi pada rentang usia 6 – 9 bulan.

Berikut beberapa kemampuan perkembangan bayi usia 9 bulan:

Umum. Yaitu kemampuan dimana kebanyakan Bayi 9 Bulan bisa melakukannya, diantaranya meniru kata-kata dan bisa memadukan ocehan,

berdiri sambil berpegangan atau merambat, meraih benda atau mainan yang dijatuhkan, serta makan kue atau biskuit sendiri.

Menengah. Yaitu kemampuan dimana sebagian bayi dapat melakukannya, diantaranya : menggunakan gerakan menjepit untuk meraih benda atau mainan, berjalan dengan merambat.

Tinggi. Yaitu kemampuan dimana hanya sebagian kecil bayi dapat melakukannya, diantaranya : bermain tepuk tangan dan cilukba, menyapa dengan sebutan ma..ma.., pa..pa. dan bisa membedakannya.

Dari beberapa aspek perkembangan diatas, anda tidak perlu cemas jika bayi anda belum bisa merangkak. Perhatikanlah kemampuan perkembangan lainnya.

Jika pada usia 9 bulan, belum bisa melakukan minimal salah satu dari beberapa aspek perkembangan di atas, bawa bayi ke dokter/ bidan/ perawat.

Baca Juga :

Atau bisa juga lakukan beberapa stimulasi atau rangsangan untuk mengejar perkembangan gerak bayi anda.

Cara Menstimulasi Perkembangan Bayi

Cara Menstimulasi

Beberapa cara stimulasi yang bisa diberikan pada bayi usia 6-9 bulan:

  • Ajari Bayi 9 Bulan untuk duduk. Dudukkan bayi anda di kursi bayi/ sofa/ kasur dengan cara memegang bagian bawah ketiak bayi anda (posisi tripod sit).
  • Beri bantuan bantal di sekelilingnya agar tidak terhuyung.
  • Ajari main cilukba. Permainan cilukba dilakukan untuk mengetahui apakah bayi sudah paham terhadap keberadaan suatu benda atau objek.
  • Ajari memegang dan makan kue atau biskuit.
  • Biarkan bayi memegang kue sendiri meskipun jadi berantakan.
  • Ajari memegang benda-benda kecil dengan dua tangan
  • Biarkan bayi memegang benda yang dipegang anda.
  • Ajari berdiri dan berjalan. Bantulah bayi anda untuk berdiri dan berjalan dengan cara memegang benda-benda sekitar/ merambat, contohnya perabot rumah/ kursi/ almari. Bisa juga lakukan permainan dengan meminta bayi berjalan ke pelukan anda untuk melatih kaki melangkah.
  • Ajak bayi anda bicara sesering mungkin. Hal ini akan membantu ia menjadi lebih komunikatif. Tentunya dengan cara yang menyenangkan seperti mendongeng dan menyanyi. Bermain bicara dengan boneka atau mainan lainnya.
  • Latih mengucapkan ma..ma.., pa..pa. Ini akan membantu si kecil menambah pemahaman terhadap beberapa kosa kata dan kemudian ia bisa bicara. Tuntun bayi untuk mengulanginya.
  • Beri mainan yang aman untuk dipukul-pukul. Anda bisa memberikan bola yang empuk untuk di pukul-pukul atau bantal dengan cara anda bisa melakukannya terlebih dahulu dan si kecil akan menirukannya.
  • Lakukan stimulasi sesering mungkin untuk merangsang gerak kasarnya. Setiap hari, setiap berinteraksi.

Anda bisa lakukan dengan bantuan orang sekitar yang sering berinteraksi dengan Bayi 9 Bulan anda.

Itulah informasinya, jika bayi 9 bulan belum bisa merangkak jangan panik karena memang setiap bayi berbeda-beda. lakukan stimulasi seperti di atas agar bayi berkembang dengan baik.